Jumat, 17 Desember 2010

Kasih Sayang


Sayang kepada tetangga
Said bin Abi Syuraikh berkata: Rosulullah bersabda, “Demi Allah, ia tidak beriman. Allah, ia tidak beriman. Allah, ia tidak beriman. Ada yang bertanya, siapakah yang Anda maksud wahai Rosulullah? Rosulullah menjawab, Orang yang tetangganya merasa tidak nyaman dari kejahatan dan keburukannya.” (HR. Bukhori)

Sayang kepada teman
Anas bin Malik berkata: “ Aku pernah duduk di sisi Rosulullah, lalu lewatlah seorang laki-laki. Ada laki-laki lain dari suatu kaum yang berkata, Wahai Rosulullah, sungguh aku sangat mencintai (menyayangi) laki-laki itu. Rosulullah bertanya, Apakah kamu telah memberitahukan hal itu kepadanya? Laki-laki itu menjawab, Belum. Rosulullah bersabda, Berdirilah, dan beritahukanlah kepadanya. Maka laki-laki itupun berdiri menghampirinya, ia berkata, Wahai saudaraku, demi Allah, aku mencintaimu karena Allah. Lalu orang tersebut menjawab, Semoga Allah juga mencintaimu karena kamu mencintai karena-Nya.” (HR. Ahmad, no.1198)

Sayang kepada hewan
Abu Hurairoh berkata: Rosulullah bersabda,”pernah ada sorang laki-laki dalam perjalanan, ia merasa sangat haus. Kemudian ia bertemu sumur dan turun ke dalamnya, ia minum air sumur lalu keluar. Tiba-tiba ada anjing yang menjulurkan lidahnya, mengendus  tanah karena kehausan. Ia berkata dalam hatinya, anjing ini mengalami apa yang tadi aku alami. Lalu ia (turun ke sumur lagi) memenuhi sepatu kulitnya (dengan  air), lalu ia gigit dengan mulutnya lalu keluar, selanjutnya ia memberi minum anjing tersebut. atas perbuatannya itu, Allah bersyukur padanya dan mengampuni dosanya. Para sahabat bertanya, wahai Rosulullah, apakah kita akan mendapat pahala jika menolong hewan? Beliau bersabda, “Kebaikkan kepada setiap yang punya hati (makhluk hidup) ada pahalanya” (HR. Bukhori dan Muslim)

Sayang kepada tumbuhan
Pesan Abu Bakar ra. Kepada pemimpin pasukannya, Yazid bin Abu Sufyan:
Dan aku berwasiat kepadamua 10 hal. ” janganlah kalian membunuh wanita, bayi atau orang tua lanjut usia. Dan janganlah kamu memotong pon yang sedang berbuah. Dan janganlah kamu merusak gedung atau bangunan. Dan janganlah kamu membunuh camping atau onta kecuali untuk di makan. Dan janganlah kamu membakar lebah atau menenggelamkannya. Dan janganlah kamu korupsi, Dan janganlah kamu berkhianat.” (HR. Malik)

Sayang kepada lingkungan
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-A’raf: 56)
Jika diperhatikan, konsep kasih sayang dalam Islam lebih lengkap dan komplit. Sehingga kita tidak perlu lagi konsep kasih sayang dari agam atau ajaran filsafat kepecayaan lain.
Jika kita benar-benar memperaktikkan ajaran Islam secara kaffah (integral), maka kita akan merasakan besarnya kasih sayang dalam diri kita, dan orang lainpun merasakannya kenikmatan kasih sayang yang menjadi bagian dari ajaran Islam.

Minggu, 05 Desember 2010

Perubahan Kebudayaan Masa Lalu, Masa Kini, dan Sekarang

A.    Perubahan Kebudayaan Masa Lalu
Pada masa lalu manusia menggunakan bebatuan sebagai tempat untuk menulis sesuatu. Hal ini terbukti dengan ditemukannya artefak dan fosil-fosil hewan laut di Bukit Azimut, Cirebon. Bukit ini menjadi kawasan konservasi yang diduga menjadi pusat kebudayaan Cirebon pada masa lalu.
Penemuan artefak dan fosil ini merupakan peninggalan kerajaan Purwasanggarung yang berdiri pada tahun 300-an Masehi pada zaman kerajaan Tarumanegara berkuasa.
Mereka menggunakan bebatuan tersebut sebagai tempat menulis karena belum ditemukannya atau belum adanya kertas pada zaman tersebut.

B.     Perubahan Kebudayaan Masa Kini
Pada masa kini rak-rak buku pada sebuah toko buku dipenuhi dengan ratusan novel yang beragam. Meskipun ada yang merupakan terjemahan dari novel berbahasa asing, namun ternyata sebagian besar yang disana meupakan hasil karya penulis lokal. Menariknya, novel-novel lokal itu juga bervariasi, tidak hanya sekedar novel bergenre chicklit atau teenlit tetapi ada juga novel berdasarkan skenario film. Penulisnya pun tidak hanya itu-itu saja. Terlihat cukup banyak nama-nama baru. Dan semuanya nampak menonjol, menarik. Keadaan ini jauh berbeda dengan keadaan ditahun 80-90an dimana secara umum hanya ada novel lokal bikinan angkatan Hilman ‘lupus’.
Melihat perkembangan novel-novel lokal yang begitu semarak, nampaknya budaya menulis mulai berkembang dengan cukup pesat di zaman sekarang. Dengan itu semakin menguat dengan semakin ramainya aktivitas menulis diblog belakangan ini. Acara-acara talkshow, seminar, atau workshop blog semakain sering diadakan dimana-mana.

C.     Perubahan Kebudayaan Masa Depan
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dilakukan secara menyeluruh. Pembangunan generasi baru ini menjadi kunci keberhasilan bangsa dan negara di masa yang akan datang.
Tantangan-tantangan yang akan dihadapi masa depan yaitu, mampu menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi, mampu menyaring dan memanfaatkan arus informasi, mampu bekerja efisien.
Tuntutan manusia dimasa depan, yaitu ketanggapan terhadap berbagai masalah, kreativitas didalam menemukan alternatif pemecahan, dan efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
Upaya mengantisipasi masa depan, yaitu aspek yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi, pengembangan budaya dan sarana kehidupan, dan tentang pendidikan.

Sumber : www.wikipedia.com


Kepribadian Bangsa Timur


Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsanya yang ramah , bersahabat, sopan santun , toleransi, gotong-royong, saling menghargai dan saling menghormati antar sesama menjadi dasar dalam kehidupan bermasyarakat. Terbukti dengan Indonesia dapat tetap bersatu dalam semua suku bangsa yang berbeda. Seperti semboyan pada Bhinekka Tunggal Ika “Berbeda-beda tapi tetap satu” yang artinya walaupun masyarakat Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang berbeda-beda, mereka tetap bisa menjadi satu.
Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.      
Berbeda dengan keprbadian bangsa barat. Mereka lebih berpikir secara individualis, bermasyarakat berdasarkan kegunaan. Mereka berkepribadian seperti itu karena mereka selalu berpikir logis. Mereka berjuang untuk bagaimana bisa bertahan hidup. Karena mereka banyak juga yang ditelantarkan, mereka pun mulai berpikir untuk mementingkan diri sendiri.
Di Indonesia semua itu tidak terjadi. Karena alam yang kaya raya, subur, dan makmur tidak menjadikan masyarakatnya menderita dan kesusahan. Sikap saling memberi pun menjadi suatu hal yang wajib. Namun, karena sikap ini ternyata membuat kolonialisme dan imprelialisme dapat masuk dan dengan mudah mempengaruhi pandangan hidup masyarakat Indonesia. Seperti bangsa Eropa yang menanamkan direct rule dan indirect rule telah mengubah pemikiran bangsa dan masyarakat Indonesia yang sangat mempengaruhi perubahan jati diri bangsa ini.
Saat ini, Indonesia sedang menyeimbangkan gaya hidup serta meniru pemikiran orang-orang barat. Jika kita bisa melihat kembali bagaimana pemikiran masyarakat desa yang masih alami di Indonesia, mungkin kita akan menyadari bahwa inilah kepribadian bangsa kita yang dulu menjadi ciri khas bangsa yang cantik dan ketimurannya.
Perubahan kepribadian bukanlah suatu hal dilarang. Posisi serta jati diri yang membentuk kehidupan masyarakat bangsa Indonesia dari dulu kala menjadi indikator dalam memilah dan memilih mana yang bisa kita pakai, intinya cocok atau tidak cocok dengan adat ketimuran. Bukan berarti kpribadian bangsa lain itu buruk.
Kepribadian individu atau masyarakat, sangat berpengaruh dalam lahirnya sebuah kebudayaan manusia dan mendorong terbentuknya kepribadian umum suatu bangsa. Untuk memahami jati diri bangsa ini. Tak perlu seluruh masyarakat di negara ini yang menyadari akan jati diri bangsa ini, mulailah dari diri kita sendiri, kenalilah kepribadian bangsa kita.